Semenjak sosok yang ia menjadi idola pergi untuk selamanya,
Dia tetap tersenyum dengan wajah polos yang ia miliki.
Bersahaja, kuat walau aku tahu batinnya menangis semenjak
kehilangan ayahnya.
Sekarang ia merasakan apa yang ayahnya dulu rasakan.
Menjadi tulang punggung untuk adik dan ibunya.
Panasnya matahari tak menjadi halangan ketika ia
menggantikan pekerjaan ayahnya.
Tetaplah tegar adikku, aku pun merasakan apa yang saat ini
kau rasakan.
Tetaplah lanjutkan buat
rona senyuman kebahagiaan untuk ibu dan adikmu.
Karena ayahmu dulu punya cerita indah di setiap sudut desa
karena kegigihan yang beliau punya.
Pesan buat di surga,
Om aku tak menyangka 1 Januari menjadi hari terakhir aku
bertemu dengan mu.
Buatku tak ada lagi yang menyampa bahagia ketika aku pulang.
Buatku tak ada lagi yang menyanyikan lagu disetiap aku
lewati rumahmu.
Buatku tak ada lagi yang selalu memberi perhatian untuk ku.
Untuk anak mu, rasa
malu tak ada sedikitpun menggantikan pekerjaan mu.
Disaat teman sebayanya merasakan manis nya bangku kuliah ia
bekerja menggantikan dirimu.
Inilah anak mu yang engkau banggakan, aku tahu engkau pun
tersenyum disana .
Aku yakin jalan Allah itu sangatlah manis, apa yang Allah
berikan tak ada sedikit pun tersia-sia.
Tersenyumlah adikku, aku banyak belajar dari cobaan hidupmu.